Saturday 14 February 2015

Term Paper

Sekarang pukul 23.28 23 maret 2015
Menulis sedikit tentang beban hidup hari ini. Eh. Hehehe. Beban hidup yang sangat sangat saya nikmati. Kemarin malam kepala terasa pusing (sakit kepala sungguhan) padahal harus menyelesaikan tugas kuliah yang cukup memeras otak. Daripada tambah pusing dan memburuk, jdi saya putuskan untuk istirahat. Alhasil tugas saya baru bisa diselesaikan malam ini (telat) dengan kondisi badan yang sudah sangat lebih baik dari sebelumnya. Alhamdulillah.

Tugasnya apaan sih sampe serius banget ngerjainnya? Wajib! Harus! Serius itu artinya sungguh sungguh. Kenapa harus seserius itu? Semua tugas harus dikerjakan dengan serius. Tapi tugas yg satu ini punya tantangan tersendiri. Ngerjainnya pake seni. Seni menghadapi tekanan dan seni melatih kesabaran. Rata rata semua tugas yang diberikan dosen memang ga menuntut kuantitas tapi kualitas. Justru itu yang penting dan tidak mudah, yaaa, bikin kita berjuang lah yaa. Misalnya tugas term paper yang bru aja saya selesaikan ini. Hasilnya sih 3 lembar doang. 1 halaman cover, 1 halaman isi, 1 halaman daftar pustaka. Gitu doang tapi ngerjainnya bisa membutuhkan waktu yang lamaaa.. prosesnya itu lho.. panjaaaangg. Mulai dari cari jurnal internasional (minimal lima buah). Kelimanya harus memiliki tema yang senada, iya senada. Kalau saja kalian ikut nyari, cari lima jurnal dengan tema senada itu bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami. Bagaikan cari jodoh. Gampang gampang susah. Hehe.. sedikit berlebihan sih... kemudian dari lima jurnal senada itul barulah kelimanya disintesis jadi satu. Sintesis yaa, bukan deskriptif.

Sudah cari jurnal - lalu print - lalu baca jurnal pertama, kedua, ketiga, ternyata jurnal keempat dan kelima ga sesuai karena ada unsur modelling (syaratnya begitu, ga boleh modelling) yaudah sih, ngerjain sebagus apa pasti besok tetap salah.. lanjutin aja deh. Bukan aku banget sih ini. Tapi mau gimana..
Masih banyak hal lain yang harus dikerjakan. Udah tahu salah, tapi masih tetep aja dilanjutin. Kalau udah gini, minta maafnya berat, soalnya ke diri sendiri. Eehh.. mangats!