Pembuatan mahar ini berawal dari permintaan oleh duo bijak
yang saya ngefans sama mereka. Why? Bagaimana tidak, Mas Helmy, sebut saja guru
PAI yang tausiyahnya selalu menentramkan hati siapa saja yang mendengarnya. Simple
dan bijak, tapi dalem, Bro! Mbak Mun yang “nggak bisa diem” dan sigap siaga. Haha.
Waktu dulu tinggal serumah (ciee serumah) sewaktu kami penelitian di
Karimunjawa, Mbak Mun lah yang menjadi ibu rumah tangga bagi kami semua. Hehe.
Ada saja yang dikerjakannya. Entah nyapu rumah, nyuci baju, apa aja lah
pokoknya rajin banget. Duo yang sangat cocok menurut saya.
“Pengennya tema
maharnya Biologi banget ya, Hut” kata Mas Helmy.
Sempat bingung
juga mau dibikin apa. Jujur, selama bikin mahar dan frame-frame lain saya
selalu tidak pernah terpikir hasil akhirnya akan seperti apa. Tapi saya selalu
punya bayangan akan ada apa saja nanti di dalamnya, paling tidak temanya pasti.
Tapi kali ini temanya pun luas. Biologi luas, Men. Di kampus saya saja biologi
masih dibagi lagi menjadi minat yang berbeda-beda (zoologi, botani, mikrobiologi,
ekologi, & genetika). Saya sempat terpikir ada gabungan ekosistem-ekosistem
di dalam satu frame tapi akhirnya memutuskan temanya pantai saja. Kan Mbak Mun
suka pantai dan senengnya Mas Helmy setuju. Mas Helmy mah terserah aja sama
saya, dan saya suka banget sama pemesan yang “terserahan” gini. Itu artinya
saya bisa berkreasi lebih bebas. Hihihi.
Barakallah Mas Helmy dan Mbak Munifah, semoga selalu menjadi
duo bijak idola saya. Selalu diberi keberkahan dalam menjalani hari hari
sekarang dan yang akan datang dan menjadi kekasih sejati tidak hanya di dunia
tapi juga di akhirat. Amin amin amin ya rabbal ‘alamin.