Tentang Sekaten
Sebagai orang Jogja, datang ke Sekaten adalah hal yang biasa bagi saya. Tapi jadi luar biasa karena ke sana bareng orang yang spesial yang mungkin jarang banget dilakukan setiap waktu. Iik, Dini, Ummah, Naya, Uka, Selvi, Vita, Mbak Ife, Meita, Max, Khaerul, Rifky, dan Bayu. Walaupun mereka teman sekelas di kuliah dan tiap hari bisa ketemu (except Bayu) tapi saya bilang mereka spesial. Kenapa? Karena mereka mau meluangkan waktunya cuma untuk main main gak jelas.
Ya ya, main di Jogja bareng bareng yang itu gak bisa mereka lakukan kalau sudah lulus nanti. Tapi seenggaknya momment bersama ini bakal bikin bilang "Aku kangen kalian dan Jogja tentunya, dengan kebersamaan kita waktu itu" Dan aku bakal bilang dengan bangga, "Mau aku beliin es goreng (yang 5000 rupiah dapet 3 potong)? Sini ke Jogja"
:D
Kalau saya menamainya dremolem
Saya, Sekaten, dan Kalian :* bakal kangen
Mbak Ife (lahir satu tahun sebelum saya tapi saya memanggilnya mbak), saya, Ummah, dan Meita
Hutami Putri dan Tri Utami, hihihi, es goreng :D
Bareng-bareng kaya gini, kapan lagi?
Kereta mini
Uka, Ummah, Dini, Naya
Bayu (tengah)
Di jembatan kali code
No comments:
Post a Comment