Thursday, 28 August 2014

Kuliah Perdana Pascasarjana

Setelah lulus mengenyam bangku kuliah Pendidikan Biologi di Universitas Negeri Yogyakarta saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah lagi di Program Studi Biologi Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Memang masih satu bidang, tapi S1 saya pendidikan sedangkan S2 yang sekarang adalah ilmu murni. Kenapa tidak kuliah pendidikan lagi saja? Kenapa lebih memilih ilmu murni? Karena selama saya S1, mata kuliah pendidikan selalu menjadi mata kuliah yang membosankan. Walaupun pada akhirnya selalu saya rindukan. Hehehe. Dan banyak pertimbangan lain tentunya. Motivasi saya apa untuk melanjutkan sekolah lagi? Hmmm, bingung juga kalau ditanya begini. Karena ada kesempatan. Kata orang, kesempatan itu tidak datang dua kali. Pastinya untuk meningkatkan ilmu dan kualitas diri. Dari hati terdalam, ingin bisa lebih bermanfaat bagi orang lain, bagi Indonesia. Dengan segala permasalahan Indonesia yang pelik ini, saya ingin jadi salah satu orang yang berperan serta memajukan Indonesia khususnya di bidang Biologi. Keanekaragaman Indonesia sangat berlimpah tapi penggunaannya belum seluruhnya berkelanjutan. Ini kan ngeri. Marakke sedih. Iyasih, semua orang butuh makan. Perut butuh diisi. Tapi ya jangan merusak bumi. Kalo bumi rusak, kita mau tinggal dimana? Hehe.

Rabu, 27 Agustus 2014 adalah hari dimana saya kuliah perdana di Grha Sabha Pramana. Kuliah ini diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Kuliah yang istimewa karena ada pidato ilmiah dari Dr. (H.C.) Dahlan Iskan (Menteri BUMN). Tema pidatonya adalah “Memperkuat Sinergi Pemerintah, Universitas, dan Bisnis (Triple Helix) untuk Pembangunan Indonesia”. Pidato ilmiah ini lebih seperti melihat acara Mata Najwa di televisi. Ternyata Pak Dahlan Iskan memang seru! Hehehe. Pak Dahlan tampak sederhana dengan sepatu olahraganya, humoris, dan spontan. Begitu tuh kalau orang hebat sudah berbicara. Semua mata tertuju padanya dan hal yang dibicarakan menjadi sangat menarik karena membahas permasalahan-permasalahan aktual di Indonesia dan saya rasa semua mahasiswa di ruangan ini pasti ingin berkontribusi untuk Indonesia lebih baik. Pak Dahlan sangat mengapresiasi ide-ide kreatif dari penemuan-penemuan mahasiswa UGM dan tak menutup kemungkinan BUMN akan bekerja sama dengan UGM dari penemuan tersebut.

Salah satu hal yang dibicarakan Pak Dahlan adalah tentang BBM yang langka dan alternatif mengatasinya. “Siapa yang tahu jumlah pertumbuhan motor di Indonesia?” tanya Pak Dahlan. Semua mahasiswa diam. “Kalau ada yang bisa jawab saya beri satu juta”. Mahasiswa celingak-celinguk. “Kok diam semua ini? Tidak ada yang tahu ya? Ya sudah saya tambah jadi satu setengah juta”. Seluruh mahasiswa tertawa. Kemudian Pak Dahlan meminta 4 orang maju dan pertanyaan itu hampir benar dijawab oleh dua orang mahasiswi yaitu delapan juta pertahun. Pak Dahlan kemudian memberikan uang satu setengah juta tadi kepada dua mahasiswi tersebut.

Berdasar dari kegelisahan yang disebabkan oleh permasalahan-permasalahan di Indonesia. Pak Dahlan menantang mahasiswa untuk memberikan idenya apa yang akan ditemukan atau diteliti pada program pascasarjana ini sehingga dapat bermanfaat untuk orang banyak dan untuk kemajuan Indonesia tentunya. Pak Dahlan kembali memberikan hadiah secara spontan, kali ini lima juta rupiah. Jumlah yang tidak sedikit. Hadiah jatuh kepada seorang mahasiswa jurusan teknobiologi kalau tidak salah, yang ingin mengatasi permasalahan limbah logam (limbah B3) dalam pembuatan sepatu/tas berbahan dasar kulit sapi sehingga tidak mencemari lingkungan. Semua yang ada di ruangan bertepuk tangan dan tertawa karena penyampaiannya yang sangat mantap dan percaya diri. Gak malu juga minta selfie sama Pak Dahlan. Uuu, mauu.

Saya bangga bisa jadi salah satu mahasiswa yang duduk dalam ruangan ini. Dengan tiga ribu lebih mahasiswa lainnya yang akan jadi orang yang mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Kita semua tentu berharap masih bisa melihat hijaunya padi di sawah, hijaunya rumput di savanna, indahnya gunung, pantai, kicau burung dan semua kekayaan Indonesia lainnya. Indonesia harus lestari. Indonesia harus hijau. Indonesia harus makmur. Dan selalu seperti itu. Semoga. Aamiin.

Pidato Ilmiah dari Bapak Dahlan Iskan

Foto yang dibuang sayang. Hehehe. Afika dan Saya

Tuesday, 14 January 2014

Shawl Me: Mencoba Peruntungan di Dunia Bisnis Lewat Online Shop


Hi..

Kali ini saya memberanikan diri untuk mencoba peruntungan di dunia bisnis seorang diri khususnya di dunia fashion yaitu pasmina/ jilbab/ hijab/ shawl/ scarf. 
Itung itung mengisi waktu luang dan sarana menyalurkan hobi. Hihi.
Buat yang mau berkunjung ke online shop saya boleh lho. Silakan ke blog atau instagram:
instagram: shawlmeshawl

Silakan dibeli kakak ^^


 

  

Monday, 13 January 2014

Generasi Socmed

Well, 2014 nih bro!
Lo belum gaul kalau belum galau di socmed.
Hahaha.
Lo tau ngga sih ...
(males banget nganggo  lo gue lo gue).
Jadi ceritanya saya punya beberapa akun di social media, mulai dari facebook, twitter, bbm, whatsapp, line, kakaotalk, skype, path, pinterest, instagram, dll sampai lupa apalagi. Tapi dari sekian banyak, cuma beberapa aja yang aktif. Pada intinya masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Segalanya serba dimudahkan dalam urusan komunikasi.

Biasanya orang-orang rajin banget update status. Apa apa diupdate. Lagi di bla bla bla nih with 6 other, terus check in foursquare. Terus di twitpic pake hastag #selfie atau posting instagram pake hastag #ootd, terus ganti DP BBM, terus ganti profile photo whatsapp, terus posting di path, terus terus terus ......  Ribet banget sih hidupnya.

Social media bermanfaat banget sebenernya, terutama buat tukang kepo kaya saya. Semua yang di post di social media berarti konsumsi publik. Orang bebas melihat informasi tersebut. Harus terima resiko kalau post tersebut dikepoin, atau dikomenin. Hahaha. Kepo tuh asik tau, harus hati-hati sama tombol like, reply, retweet, dan sebagainya. Yo gawat aja kalau lagi kepo foto orang terus kepencet like. Padahal fotonya udah diupload 2 tahun lalu. Atau yang lebih asik itu, liat foto orang yang beda banget sama dulu atau foto orang yang beda banget sama di dunia nyata. Bisa ngikik dewe. Tapi saya sarankan kalau lagi galau mendingan menghindari deh yang namanya social media. Yo tapi terserah ding. Wong bebas kok.

Kalau saya seperlunya aja, yang penting bisa lucu-lucuan, bisa komunikasi, dan bisa menjalin silaturahmi.

Di zaman yang serba maya ini, kalau suatu saat ada pak pos yang mengetuk pintu rumah sambil bilang : “Atas nama Hutami Putri, ini ada kiriman surat dan paket” kayanya seru juga.
Anyone?

......

Tuesday, 7 January 2014

Fix My Reply Button in Blogger Comments

First Post in 2014

Hi there! :D
Lama ga ngeblog.
Pertama buka email ada yang tanya tentang lama perjalanan menuju Pantai Greweng hasil baca blog saya. Lalu langsung saya balas. Hehe, jadi tertarik lagi buat nulis. Lagian saya lagi selo sembari menikmati predikat fresh graduate (baca: pengangguran) saya. Hiks. Setelah buka blog ternyata ada beberapa comment baru di Post saya tentang Pantai Greweng. Tapi, pas saya mau balas satu-satu comment tersebut saya baru "ngeh" kalau reply button-nya ga ada. Jadi selama ini saya balas comment itu sama kaya comment ke blog saya sendiri. Zzz banget. Hiks. Saya sedih. Kemudian saya googling dan nemu tutorial untuk memunculkan reply button dengan sedikit ngutak-atik template. Tadinya saya takut. Gimana kalau template saya jadi kenapa-kenapa. Tapi itu hanyalah kekhawatiran yang berlebihan. Kan templatenya bisa dibackup -_-. Setelah saya mengikuti tutorial tersebut ternyata it's works! Saya bahagia, gak jadi sedih. Bahagia itu sederhana. Hehehe.

Bagi yang menemui masalah yang sama. Ini nih linknya.