Monday, 27 February 2012

me and my pop up card #1 for haska competition

Hal pertama yang harus anda persiapkan untuk membuat pop up card hanyalah ide selanjutnya adalah kemauan :)

Mengapa pop up?
Konsep pop up sendiri lucu. Tidak banyak orang berpikir tentang pop up. Pop up menampilkan sesuatu yang berbeda dan unik. Bahan bakunya mudah didapat. Saya suka dan saya ingin membuatnya.
Bermodalkan pemikiran tersebut saya mengikuti lomba kartu lebaran dalam ramadhan ceria yang diadakan oleh himpunan aktivitas kajian agama fakultas saya dan berhasil menjadi first winner. Hore! :D

 
Darimana mendapatkan ide?
Darimana saja. Jangan berpikir rumit. Mulailah dari hal-hal yang sederhana. Yang terpenting adalah sesuai dengan tujuan. Lebaran yang saya gambarkan di pop up adalah seorang perempuan dan laki-laki yang bersaudara berlebaran di kampung halaman yang digambarkan dengan adanya hewan ternak. Warna-warna yang saya pilih adalah warna-warna pastel yang memberikan kesan lembut.

Bagaimana membuat pop up card?
Pertama, siapkan alat dan bahan. Kertas warna-warni, gunting, lem, pensil.
Selanjutnya potonglah kertas warna-warni sesuai dengan tema pop up anda. Bentuk menjadi sebuah gambar dengan susunan yang anda inginkan. Buatlah potongan kertas kemudian ditempel pada gambar dan bagian dari kartu sedemikian rupa sehingga bisa berdiri ketika kartu dibuka. Voila! Your pop up card ready to send, and now you can send it to me :D

Friday, 17 February 2012

Pengamatan Bersama Tim Tesia Jawa


Rabu, 8 Februari 2012saya bersama tim Tesia Jawa (Willy, Moriz, Ayu, Opi) dan Mas Zul Aza melakukan pengamatan di TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) tepatnya di Goa Jepang dan Plawangan. Kami sempat menunggu pintu masuk dibuka karena petugas belum datang. Setelah petugas datang Moriz dan Willy sempat beradu argumen dengan petugas jaga karena belum mengantongi SIMAKSI.

Pengamatan hari itu difokuskan di Goa Jepang kecuali Moriz yang memutuskan untuk berpisah dan melakukan pengamatan di Plawangan. Untuk para Tim Tesia, pengamatan hari itu di gunakan untuk mengenal medan dan surve awal mengenai habitat burung Tesia Jawa. Baru berjalan sebentar rasanya kaki sudah terasa capek. Namun kami harus tetap berjalan dan mengamati sekeliling.

Tidak terasa sudah sampai di goa jepang. Kami menemukan spot pengamatan yang cihuy karena pandangan luas dan banyak sekali burung yang berterbangan, sampai-sampai bingung menentukan burung mana yang akan diamati lebih dulu.

Belum cukup puas mengamati burung, Willy mengajak untuk berpindah tempat. Banyak list baru yang saya dapatkan walaupun tidak semuanya teramati dengan jelas. Beberapa hanya mendengar suaranya saja seperti Betet, Tesia jawa, dan Anis.

Burung yang membuat saya terkesan pada pengamatan kali ini adalah Serindit Jawa, Ciu, dan Cica Daun. Serindit jawa berwarna hijau, berparuh orange dan terlihat bulat. Dapat teramati jelas karena bertengger terbalik dengan kepala di bawahdalam waktu yang cukup lama. Namun warna tubuhnya tersamar ditambah lagi tidak melakukan banyak pergerakan sehingga di awal pengamatan harus mencari-cari dan membedakan burung ini dengan daun. Ciu teramati berukuran kecil, punggung berwarna hitam, dada berwarna putih, tunggir orange dan pada mata terdapat  garis putih. Lalu Cica Daun, warnanya hijau dengan warna muka hitam dan paruh panjang agak melengkung berwarna hitam. Yang membuat saya ingat pada burung ini adalah karena harganya yang mahal di pasaran (kata Willy). Wkwkwk

Berikut list burung yang tercatat :
      Wergan Jawa
            Kipasan Bukit
      Ciung Batu Kecil
            Scarlet
            Sikatan Kepala Abu
            Sikatan Belang
      Ciu
      Cica Daun
            Madu Gunung Betina
      Serindit Jawa
      Elang Bondol
            Cucak gunung
      Sikatan bubik
      Cikrak

Capeknya perjalanan terbayar dengan indahnya burung-burung yang diamati dan tingkah laku konyol tim Tesia tentunya. Hehehe. Terima kasih tim Tesia, kapan kapan pengamatan lagi :)

WSB

wonosobo.
dreamlist number : 81
:D


 

kebun teh tambi
kawah sikidang
mie ongklok
rumah dimas
just hate the rain :(



Suka sama ruang tamu rumah Dimas. Sederhana dan terkesan hangat.
Kursinya, mejanya, hiasannya, karpetnya, semuanya.
Mungkin dengan warna cat krem bakal bikin lebih hangat lagi.
Thx wsb. Thx ummah. Thx dimas. Thx all :)

Caving #2 Goa Pindul


Well, senang sekali rasanya diajak ikut dalam pengambilan data skripsi dua orang kakak tingkat ini, Mbak Icha dan Mbak Rita. Gak ada kata selain terima kasih banyak :)

Perjalanan dimulai dengan berkumpul di kampus terlebih dahulu pukul 07.00 WIB (Waktu Indonesia BSG). Semua sudah siap, Mbak Rita, Mbak Icha, Mbak Nurul, Mas Hafiz, Mas Fajri, Mas Arif, Ridi, Adin, dan saya sendiri. Hanya kurang Mas Yosep. Kami memutuskan untuk menjemput Mas Yosep sekaligus berangkat ke lokasi. Perjalanan aman dan lancar walaupun beberapa kali terpisah-pisah tetapi sampai lokasi dengan selamat (Alhamdulillah yah).

Goa pindul terletak di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Goa ini merupakan goa wisata yang memiliki panjang sekitar 300 m. Terbagi atas zona terang, zona remang, dan zona gelap. Goa Pindul dilewati aliran air (sungai bawah tanah) sehingga untuk menjelajah harus menggunakan pelampung atau ban karet.

Sebelum memasuki goa, persiapan-persiapan dilakukan. Beberapa dari kami mengenakan coverall (pakaian yang menutup seluruh badan dari kaki sampai leher dan terbuat dari bahan yang cepat kering jika basah), seluruhnya menggunakan pelampung dan ban atau ban yang dirangkai seperti rakit, sepatu (diutamakan yang tidak menyerap air misalnya, dari bahan karet dan memiliki sol yang kuat) dan penerangan (senter atau headlamp).

Sebelum sampai ke lokasi, kami harus berjalan dari kesekretariatan dengan memakai semua perlengkapan. Jangan lupa untuk membawa ban yaaa. Dari semua perlengkapan yang ada, saya suka banget sama sepatunya. Warnanya putih terbuat dari karet dan bawahnya bergerigi terlihat bagus di kaki. Hehehe.

Sepanjang perjalanan memasuki Goa Pindul seluruh peserta harus tetap memakai pelampung dan mengayuhkan kaki. Begitu sampai mulut goa suasana menjadi menegangkan mungkin karena saya baru pertama kali masuk goa pindul. Dari zona terang lama-kelaman cahaya semakin sedikit dan masuk zona remang kemudian gelap. Sambil menikmati pemandangan goa dengan penerangan yang ada juga sambil mengambil data penelitian. Pemandangan terbaik goa ini menurut saya adalah di luweng (goa vertikal). Bagian atasnya berlubang sehingga cahaya dapat menerobos masuk dan menciptakan pencahayaan yang sempurna.

Tidak jauh dari luweng sudah merupakan bagian luar goa. Masih tetap bagian berair yang cukup dalam. Anda bisa berenang-renang sambil menikmati pemandangan sekitar, tetapiuntuk menjaga keamanan diri Anda, jangan lepaskan pelampung kecuali Anda sudah jago berenang.Anda juga bisa terjun dari ketinggian, tetapi harus tetap hati hati karena licin. Jadi, buat kalian semua yang belum pernah main ke Goa Pindul mampirlah dan nikmatilah keindahannya :D
 sepatu putih, saya sukaaa :D
 narsis sebelum berangkat >.<
 mulai ambil data
 mulut goa
 luweng/ goa vertikal
 hihi, cemungudh kakaaa
 mulut keluar
 yehey, ini diluar goa, berenang duluuu :D
 embak rita
 embak icha
 embak nurul
 wuih, ini dia pelampung kita
 emas yosep
 adin
 lutfi
 enggak kenal. haha (ridi sama emas fajri-duo bencuz)
 emas arif n emas fajri
 asikk
 wuidiiih, posenya
 prepare
 merakit rakit, merakit pelampung
 try it yourself :D